Friday 7 July 2017

Jangan takut celaan orang (QS 5:54 dan 3:111)

Sejak mempunyai anak, perasaan saya lebih sensitif dari sebelumnya. Waktu single dulu, saya cuek dengan komentar orang, sekarang jadi mudah tersinggung. Orang-orang cenderung banyak menilai dan mengomentari saya, anak saya, dan keputusan-keputusan terkait anak saya. Orang-orang yang menilai dan mengomentari itu terdiri dari baik Ibu sendiri, suami sendiri, atau rekan lainnya yang kurang mengerti perjuangan mengurus anak sendiri dan kurang mengerti berbagai macam kondisi anak. Biasanya kalau anak kita ada kekurangan, misal susah makan, kurus, dan lain sebagainya maka kitalah yang akan dinilai kurang telaten, tidak memberi makan, tidak bisa mendidik anak makan, dll. Komentar-komentar seperti itu sangat menyakitkan, dan menyebalkan. Saya tersinggung karena saya takut dicela/dikomentari/dinilai bahwa saya performnya kurang baik sebagai istri dan ibu. Walaupun mungkin benar kita memang tidak sempurna, tapi mbok ya dibantu lah bukan dikomentari negatif seperti itu, apalagi dibanding-bandingkan.

Saya tidak bisa mengubah mereka. Apapun yang saya katakan ttg sikap mereka untuk jangan membandingkan, untuk memahami alasan-alasan logis dan ilmiah tentang keputusan-keputusan kita (mengapa asi eksklusif, mengapa popok kain, mengapa tidak nonton TV) tidak bisa mengubah mereka. Mereka tetap merasa lebih baik dan lebih benar karena lebih senior walaupun tidak ada bukti ilmiahnya. Jadi saya cuma bisa mengubah diri sendiri dengan maksimal melaksanakan tugas sebagai ibu dan santai aja kalau dikomentari negatif.

Nah ini hasil search saya di Al-Quran digital bagaimana sikap menghadapi celaan orang: